Lumajang Wajibkan Gerakan Sekolah Mengaji

CategoriesPendidikanTagged , ,
0 0
Read Time:3 Minute, 20 Second

Pemerintah Kabupaten Lumajang mengambil langkah tegas dalam membangun karakter religius generasi muda dengan mewajibkan Gerakan Sekolah Mengaji di seluruh lembaga pendidikan. Kebijakan ini diumumkan secara resmi oleh Bupati Lumajang dalam sebuah forum pendidikan, yang dihadiri jajaran pejabat daerah, tokoh agama, dan perwakilan sekolah.

Kebijakan Baru di Dunia Pendidikan Lumajang

Program Gerakan Sekolah Mengaji akan diterapkan secara serentak di sekolah dasar, menengah, hingga lembaga pendidikan non-formal. Pemerintah daerah menilai bahwa kebijakan ini penting untuk memperkuat pendidikan moral dan spiritual di tengah tantangan zaman.

Bupati Lumajang menegaskan, program ini tidak hanya sebatas kegiatan membaca Al-Qur’an, tetapi juga meliputi pembinaan akhlak, pemahaman nilai-nilai agama, dan penerapan sikap toleran di lingkungan sekolah. “Kami ingin anak-anak tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki pondasi iman dan akhlak yang kuat,” ujarnya.

Tujuan Utama Program

Ada beberapa tujuan utama dari kebijakan Gerakan Sekolah Mengaji. Pertama, membentuk generasi muda yang religius dan berkarakter. Kedua, menanamkan kebiasaan membaca dan memahami Al-Qur’an sejak dini. Ketiga, memperkuat ikatan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat melalui nilai-nilai keagamaan.

Pemerintah daerah juga berharap gerakan ini mampu menekan potensi kenakalan remaja, mengingat anak-anak lebih diarahkan pada kegiatan positif. Selain itu, pembiasaan mengaji di sekolah diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap agama, sekaligus membentengi generasi muda dari pengaruh negatif perkembangan teknologi dan budaya luar.

Respon dari Lembaga Pendidikan

Kebijakan Gerakan Sekolah Mengaji mendapat sambutan beragam dari lembaga pendidikan. Beberapa sekolah bahkan sudah lebih dulu mengadakan program serupa secara internal sebelum adanya kebijakan resmi.

Meski demikian, ada pula sejumlah sekolah yang mengaku masih membutuhkan dukungan, terutama dari sisi tenaga pengajar dan fasilitas. “Kami sangat mendukung, tapi perlu ada tambahan guru ngaji agar pelaksanaan lebih optimal,” kata salah satu kepala sekolah di Kecamatan Senduro.

Dukungan Tokoh Agama

Tokoh agama di Lumajang menyambut baik kebijakan ini. Menurut mereka, gerakan ini akan menjadi investasi jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia di daerah.

Selain itu, tokoh agama juga mengingatkan pentingnya pendekatan yang inklusif dalam pelaksanaan gerakan ini. Mereka menekankan agar kegiatan mengaji di sekolah dilakukan dengan metode yang menyenangkan, bukan dengan cara yang menekan siswa. Dengan demikian, anak-anak akan mencintai kegiatan tersebut dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari.

Tantangan Implementasi

Meski kebijakan Gerakan Sekolah Mengaji mendapat dukungan luas, implementasinya tidak lepas dari tantangan. Salah satu masalah utama adalah keterbatasan tenaga pengajar yang benar-benar kompeten dalam membaca dan mengajarkan Al-Qur’an. Pemerintah daerah berencana bekerja sama dengan pesantren dan lembaga keagamaan untuk menutupi kekurangan ini.

Selain itu, tantangan lainnya adalah penyediaan waktu di tengah padatnya kurikulum sekolah. Pihak Dinas Pendidikan sedang menyusun jadwal agar kegiatan mengaji bisa terintegrasi dengan program belajar tanpa mengurangi porsi mata pelajaran lain.

Pemerintah juga berkomitmen menyediakan anggaran tambahan untuk mendukung pelaksanaan, baik dalam bentuk insentif bagi guru ngaji maupun penyediaan sarana pendukung seperti mushola dan kitab suci.

Harapan Masyarakat

Masyarakat Lumajang menyambut positif kebijakan ini. Banyak orang tua merasa senang karena anak-anak mereka mendapatkan bimbingan agama langsung di sekolah, selain dari rumah dan lingkungan.

Beberapa warga juga menilai bahwa gerakan ini bisa menjadi solusi untuk memperkuat nilai moral di kalangan generasi muda. Dengan kegiatan yang terstruktur di sekolah, anak-anak tidak hanya belajar teori, tetapi juga membiasakan diri dengan praktik keagamaan yang baik.

Evaluasi dan Keberlanjutan

Pemerintah Kabupaten Lumajang berencana melakukan evaluasi secara berkala terhadap program ini. Dari hasil evaluasi, pemerintah akan menyiapkan strategi perbaikan untuk memastikan program berjalan efektif.

Ke depan, pemerintah juga mempertimbangkan untuk menjadikan Gerakan Sekolah Mengaji sebagai salah satu indikator penilaian akreditasi sekolah. Dengan begitu, lembaga pendidikan akan lebih serius dalam melaksanakan program ini karena terkait langsung dengan reputasi sekolah.

Penutup

Kebijakan mewajibkan Gerakan Sekolah Mengaji di Lumajang menjadi langkah strategis dalam membangun generasi muda yang religius, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. Meski menghadapi sejumlah tantangan, dukungan masyarakat, tokoh agama, dan lembaga pendidikan menunjukkan optimisme bahwa gerakan ini akan berjalan sukses.

Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi dan mendukung sekolah dalam melaksanakan program ini. Jika berjalan konsisten, Lumajang bisa menjadi contoh daerah lain dalam mengintegrasikan pendidikan agama ke dalam sistem pendidikan formal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About the author